Jumat, 21 Juni 2013

ORDINARY PEOPLE (ASUNARO HAKUSHO)

Kalau ditanya kapan pertama kali nonton dorama atau drama dari salah satu negara di Timur Jauh, yaitu Jepang, saya harus kembali ke masa di mana saat itu saya masih kelas 1 SD. Saya ingat sekali dulu kalau tiap pulang sekolah jam 10 dan langsung nonton TV, pasti ada sebuah drama berjudul Ordinary People, bahasa Jepangnya Asunaro Hakusho. Memang saya tidak mengikutinya secara penuh. Biasa anak SD, pulang sekolah sering sekali hasrat untuk main mendominasi keinginan untuk tinggal di rumah dan menonton TV. Tapi saya ingat sekali dengan dorama ini karena saya tidak sengaja menyaksikan episode pertamanya yang sampai sekarang sangat berkesan. Drama ini diputar lagi di salah satu stasiun swasta kalau tidak salah saat saya kelas 5 SD.
Ordinary People awalnya adalah sebuah judul manga yang ditulis oleh Fumi Saimon dan memenangkan penghargaan manga sekitar tahun 1992. Fumi Saimon adalah juga penulis manga terkenal lain berjudul Tokyo Love Story yang dibuat menjadi serial TV dan sukses di pasaran. Tahun 1993, Asunaro Hakusho juga dibuat serial TVnya dengan menggunakan judul yang sama. Pemainnya antara lain: Hikari Ishida sebagai Narumi Sonoda, Michitaka Tsutsui sebagai Tamotsu Kakei, Takuya Kimura sebagai Osamu Toride, Anju Suzuki sebagai Seika Higashiyama, dan Hidetoshi Nishijima sebagai Junichiro Matsuoka. Ada nama Takuya Kimura yang saat itu belum cukup terkenal seperti sekarang dan masih di awal karirnya sebagai pemain drama. Nama Anju Suzuki mungkin juga sedikit familiar bagi beberapa penggemar dorama Jepang karena ia adalah saudara perempuan Honami Suzuki. Honami Suzuki berperan di beberapa dorama terkenal seperti Tokyo Love Story dan Channel 2. Belum lagi wajah keduanya memang mirip.
Berikut adalah perbandingan wajah mereka saat di Asunaro Hakusho dan sekitar tahun 2000an:

Hikari Ishida
 





Michitaka Tsutsui
    




Takuya Kimura
   




Anju Suzuki
   




Hidetoshi Nishijima
     





Bagaimana? Tidak banyak perubahan ya? Apalagi Takuya Kimura. 
Walaupun hanya terdiri dari 11 episode, dorama ini memiliki cerita yang mampu meninggalkan kesan yang dalam bagi para penontonnya, termasuk saya. Beberapa orang yang punya masa remaja di pertengahan tahun 90an yang saya kenal pasti berteriak-teriak girang tiap kali saya bilang bahwa saya punya episode lengkap dorama ini. Rata-rata umur mereka saat ini awal 30an, termasuk tante saya. Ternyata mereka penggemar berat dan sudah mencari serial ini sejak lama. Saya sendiri mendapatkan episode lengkap dorama ini dari seorang teman kuliah.
Alasan lain adalah mungkin karena tiap orang pasti punya kenangan di masa-masa kuliah. Entah itu dengan teman atau pacar. Begitu juga dengan serial ini yang menceritakan tentang persahabatan dan kisah cinta 5 orang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di Jepang. Sejak awal, Narumi menyukai Tamotsu dan cintanya ternyata tidak bertepuk sebelah tangan. Mereka pacaran. Tapi ternyata ada dua orang yang diam-diam memendam perasaan yang sama pada Tamotsu, yaitu Seika dan Junichiro. Keduanya saling mengetahui bahwa mereka mencintai orang yang sama. Sedangkan cinta Osamu pada Narumi bertepuk sebelah tangan karena ia mencintai Tamotsu. Ketiga orang ini, Seika, Junichiro, dan Osamu, bersikap seolah-olah mereka baik-baik saja.
Kisah cinta Narumi dan Tamotsu juga bukan sebuah kisah yang mulus. Hubungan yang renggang di antara keduanya pada akhirnya memberi kesempatan pada Osamu untuk masuk di antara mereka. Tamotsu yang kecewa akhirnya memilih untuk mundur dan Narumi yang selalu ingin terlihat tangguh memutuskan untuk melupakan Tamotsu. Pada akhirnya, keduanya yang tak pernah bisa melupakan satu sama lain memutuskan untuk berpisah.
Perpisahan Narumi dan Tamotsu diikuti dengan tragedi yang secara beruntun terjadi dalam kelompok kecil mereka. Diawali dengan kematian Junichiro, kemudian disusul kepergian Seika karena mengandung anak Junichiro dan memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya. Setelah itu Osamu pun pergi ke Kenya untuk menjadi sukarelawan. Tamotsu pun memutuskan pergi dan mendaftar di universitas yang lebih prestisius. Hanya tinggal Narumi yang masih bertahan di kampus.
Mereka bertemu kembali setelah empat tahun. Banyak hal telah berubah. Namun ternyata perasaan Narumi pada Tamotsu tidak pernah lekang. Sayangnya Tamotsu telah mempunyai kekasih. Sang kekasih yang mengetahui Tamotsu ternyata masih menyimpan perasaan pada Narumi berbohong bahwa ia hamil yang kemudian membuat Tamotsu tidak bisa meninggalkannya. Saat Narumi dan Tamotsu merasa tidak ada harapan lagi untuk mereka, di saat itulah kekasih Tamotsu menyatakan bahwa ia berbohong. Narumi dan Tamotsu pada akhirnya memutuskan untuk kembali bersama.
Asunaro Hakusho sangat popular di Jepang pada zamannya. Dorama ini bahkan diputar di beberapa negara tetangga dan menuai kesuksesan yang hampir sama. Isu seperti seks bebas dan homoseksualitas memang menjadi salah satu isu sentral di dorama ini. Sebagai negara modern, anak muda Jepang mulai terbuka dengan isu-isu tersebut. Dorama ini dapat merepresentasikan pergaulan anak muda di Jepang pada saat itu.
Yang tidak kalah menarik adalah original soundtrack dari Asunaro Hakusho yang berjudul True Love dan dinyanyikan oleh Fuji Fumiya. Sampai sekitar awal tahun 2000an, saya masih sering mendengar lagu ini direquest di radio-radio anak muda yang mempunyai program khusus untuk memutar lagu-lagu bahasa Jepang. Lagu ini juga adalah satu-satunya lagu berbahasa Jepang yang lirik lengkapnya saya hapal di luar kepala.
Akhirnya, untuk yang penasaran dan tertarik, silakan menonton!