Kalau ditanya kapan pertama
kali nonton dorama atau drama dari salah satu negara di Timur Jauh, yaitu
Jepang, saya harus kembali ke masa di mana saat itu saya masih kelas 1 SD. Saya
ingat sekali dulu kalau tiap pulang sekolah jam 10 dan langsung nonton TV, pasti ada
sebuah drama berjudul Ordinary People,
bahasa Jepangnya Asunaro Hakusho.
Memang saya tidak mengikutinya secara penuh. Biasa anak SD, pulang sekolah
sering sekali hasrat untuk main mendominasi keinginan untuk tinggal di rumah
dan menonton TV. Tapi saya ingat sekali dengan dorama ini karena saya tidak
sengaja menyaksikan episode pertamanya yang sampai sekarang sangat berkesan. Drama
ini diputar lagi di salah satu stasiun swasta kalau tidak salah saat saya kelas
5 SD.
Ordinary
People awalnya adalah sebuah judul manga yang ditulis oleh Fumi
Saimon dan memenangkan penghargaan manga sekitar tahun 1992. Fumi Saimon adalah
juga penulis manga terkenal lain berjudul Tokyo
Love Story yang dibuat menjadi serial TV dan sukses di pasaran. Tahun 1993, Asunaro Hakusho juga dibuat serial
TVnya dengan menggunakan judul yang sama. Pemainnya antara lain: Hikari Ishida
sebagai Narumi Sonoda, Michitaka Tsutsui sebagai Tamotsu Kakei, Takuya Kimura
sebagai Osamu Toride, Anju Suzuki sebagai Seika Higashiyama, dan Hidetoshi
Nishijima sebagai Junichiro Matsuoka. Ada nama Takuya Kimura yang saat itu
belum cukup terkenal seperti sekarang dan masih di awal karirnya sebagai pemain
drama. Nama Anju Suzuki mungkin juga sedikit familiar bagi beberapa penggemar
dorama Jepang karena ia adalah saudara perempuan Honami Suzuki. Honami Suzuki
berperan di beberapa dorama terkenal seperti Tokyo Love Story dan Channel
2. Belum lagi wajah keduanya memang mirip.
Berikut adalah perbandingan
wajah mereka saat di Asunaro Hakusho dan sekitar tahun 2000an:
Hikari Ishida
Michitaka Tsutsui
Takuya Kimura
Anju Suzuki
Hidetoshi Nishijima
Bagaimana? Tidak banyak perubahan ya? Apalagi Takuya Kimura.
Walaupun hanya terdiri dari
11 episode, dorama ini memiliki cerita yang mampu meninggalkan kesan yang dalam
bagi para penontonnya, termasuk saya. Beberapa orang yang punya masa remaja di
pertengahan tahun 90an yang saya kenal pasti berteriak-teriak girang tiap kali
saya bilang bahwa saya punya episode lengkap dorama ini. Rata-rata umur mereka
saat ini awal 30an, termasuk tante saya. Ternyata mereka penggemar berat dan
sudah mencari serial ini sejak lama. Saya sendiri mendapatkan episode lengkap
dorama ini dari seorang teman kuliah.
Alasan lain adalah mungkin
karena tiap orang pasti punya kenangan di masa-masa kuliah. Entah itu dengan
teman atau pacar. Begitu juga dengan serial ini yang menceritakan tentang
persahabatan dan kisah cinta 5 orang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di
Jepang. Sejak awal, Narumi menyukai Tamotsu dan cintanya ternyata tidak
bertepuk sebelah tangan. Mereka pacaran. Tapi ternyata ada dua orang yang
diam-diam memendam perasaan yang sama pada Tamotsu, yaitu Seika dan Junichiro.
Keduanya saling mengetahui bahwa mereka mencintai orang yang sama. Sedangkan
cinta Osamu pada Narumi bertepuk sebelah tangan karena ia mencintai Tamotsu.
Ketiga orang ini, Seika, Junichiro, dan Osamu, bersikap seolah-olah mereka
baik-baik saja.
Kisah cinta Narumi dan
Tamotsu juga bukan sebuah kisah yang mulus. Hubungan yang renggang di antara
keduanya pada akhirnya memberi kesempatan pada Osamu untuk masuk di antara
mereka. Tamotsu yang kecewa akhirnya memilih untuk mundur dan Narumi yang
selalu ingin terlihat tangguh memutuskan untuk melupakan Tamotsu. Pada
akhirnya, keduanya yang tak pernah bisa melupakan satu sama lain memutuskan untuk
berpisah.
Perpisahan Narumi dan
Tamotsu diikuti dengan tragedi yang secara beruntun terjadi dalam kelompok
kecil mereka. Diawali dengan kematian Junichiro, kemudian disusul kepergian
Seika karena mengandung anak Junichiro dan memutuskan untuk pulang ke kampung
halamannya. Setelah itu Osamu pun pergi ke Kenya untuk menjadi sukarelawan. Tamotsu
pun memutuskan pergi dan mendaftar di universitas yang lebih prestisius. Hanya
tinggal Narumi yang masih bertahan di kampus.
Mereka bertemu kembali setelah
empat tahun. Banyak hal telah berubah. Namun ternyata perasaan Narumi pada
Tamotsu tidak pernah lekang. Sayangnya Tamotsu telah mempunyai kekasih. Sang
kekasih yang mengetahui Tamotsu ternyata masih menyimpan perasaan pada Narumi
berbohong bahwa ia hamil yang kemudian membuat Tamotsu tidak bisa
meninggalkannya. Saat Narumi dan Tamotsu merasa tidak ada harapan lagi untuk
mereka, di saat itulah kekasih Tamotsu menyatakan bahwa ia berbohong. Narumi
dan Tamotsu pada akhirnya memutuskan untuk kembali bersama.
Asunaro
Hakusho sangat popular di Jepang pada zamannya. Dorama ini
bahkan diputar di beberapa negara tetangga dan menuai kesuksesan yang hampir
sama. Isu seperti seks bebas dan homoseksualitas memang menjadi salah satu isu
sentral di dorama ini. Sebagai negara modern, anak muda Jepang mulai terbuka dengan
isu-isu tersebut. Dorama ini dapat merepresentasikan pergaulan anak muda di
Jepang pada saat itu.
Yang tidak kalah menarik
adalah original soundtrack dari Asunaro Hakusho yang berjudul True Love dan dinyanyikan oleh Fuji
Fumiya. Sampai sekitar awal tahun 2000an, saya masih sering mendengar lagu ini direquest di radio-radio anak muda yang
mempunyai program khusus untuk memutar lagu-lagu bahasa Jepang. Lagu ini juga
adalah satu-satunya lagu berbahasa Jepang yang lirik lengkapnya saya hapal di
luar kepala.
Akhirnya, untuk yang
penasaran dan tertarik, silakan menonton!