Pertengahan
bulan September yang lalu saya membaca sebuah buku non-fiksi yang sangat bagus.
Buku tersebut berisi aspek-aspek apa saja yang harus dipertimbangkan
matang-matang apabila seorang wanita ingin menjadi alpha girl. Apa itu alpha
girl? Alpha girl adalah tahapan awal dari perempuan yang saat dewasa nanti
tumbuh menjadi alpha female? Apa lagi itu alpha female? Intinya, mereka adalah
perempuan yang memiliki karakter yang menonjol sehingga disegani oleh
lingkungannya. Mereka biasanya dijadikan pemimpin dan panutan dari kelompoknya.
Menjadi
alpha female butuh proses yang panjang, tidak bisa dadakan. Setiap alpha female
pasti pernah menjadi remaja atau anak muda. Dan seorang alpha female pastilah
seorang alpha girl saat ia muda. Proses menjadi alpha girl ini tidak mudah
walaupun tidak berarti kamu tidak bisa menikmati masa muda. Karakter dan sikap
memang tidak bisa dibentuk dengan tiba-tiba. Semuanya perlu usaha, pembiasaan,
dan … latihan! Buku ini memaparkan aspek-aspek apa saja dalam hidup yang patut
mendapat perhatian dari calon alpha female sejak mereka muda. Prosesnya tidak
sepenuhnya serius. Ada banyak sisi menyenangkan dari usaha menjadi seorang
alpha girl. Ini yang membuat buku ini sangat menarik. Isinya serius tapi disampaikan
dengan cara yang menyenangkan dan jauh dari kesan menasehati dan mengatur.
Lalu,
aspek apa saja yang harus diperhatikan oleh mereka yang ingin tumbuh menjadi
alpha girl? Menurut Henry Manampiring, penulis buku ini, ada 6 aspek: pendidikan,
pertemanan, percintaan, pekerjaan, penampilan, dan karakter sebagai penjaga.
Untuk saya yang bahkan sudah melampaui masa berproses menjadi alpha girl (27
masih girl nggak sih), buku ini masih sangat menginspirasi, terutama bagian
penampilan. Saya tidak tahu apakah saya ini alpha female atau bukan karena
menurut Oom Piring, status alpha ini bukan kita yang menyematkan pada diri kita
sendiri namun berdasarkan pengakuan orang-orang di sekitar kita. Namun,
terlepas dari kenyataan iya atau tidaknya saya seorang alpha female, saya
selalu ingin melakukan segalanya dengan maksimal, baik untuk diri saya maupun
kelompok saya. Dan aspek yang selama ini sering saya lewatkan atau sepelekan
adalah penampilan.
Cenderung
tomboy dengan make up sangat minimalis (krim siang, bedak Marcks’, dan
lipgloss) serta memiliki selera fashion sederhana, tampilan saya memang jauh
dari teman-teman sejawat yang hapal produk-produk make up terbaru dan rajin
menyisihkan tabungan untuk mengikuti trend
fashion. Ternyata hal seperti ini harus diperhatikan kalau kalian ingin
unggul di dalam kelompok. Namun, poin yang paling penting dalam penampilan ternyata
bukan itu. Kesehatan ternyata menempati posisi utama dan saya baru
menyadarinya. Karena buku ini pula saya jadi semakin semangat olahraga.
Sebelumnya saya rutin jogging seminggu minimal 2x dan setiap hari mengayuh
sepeda. Sekarang, tiap bangun pagi saya tidak alpa dengan 10 menit latihan
untuk membuat perut sixpack. Terbukti bahwa buku ini membawa perubahan baik
dalam kehidupan saya.
Selain
6 aspek tadi, ada juga bab tentang penjelasan istilah alpha female dan alpha
girl di bagian awal, wawancara dengan 2 alpha female, dan kata-kata penutup
dari penulisnya yang inspiratif dalam bab “Your Alpha Future”.
Saya
tidak akan bilang bahwa buku ini adalah buku motivasi. Saya tidak suka kata
“motivasi” karena sejak SMA saya merasa ilfeel
dengan acara berkedok motivasi baik di kampus maupun di televisi serta
motivator yang menurut saya selalu gagal total menyadarkan saya (baca: membawa
saya ke jalan yang menurut mereka benar). Oleh karena itu, saya sangat
merekomendasikan buku ini yang telah memberikan perubahan baik ke hidup saya,
terutama pada aspek kesehatan, tanpa diksi yang penuh dengan busa-busa bernada
ajakan.
Saya
sangat tertarik di bab penampilan. Mungkin kalian akan merasa terbantu di aspek
lain, seperti percintaan atau pekerjaan. Silakan dibuktikan. Buku ini terdiri
dari 253 halaman dengan tulisan yang besar-besar dan dihiasi dengan
kartun-kartun lucu di dalamnya. Saya kemarin biasa membacanya sebelum tidur dan
sudah khatam dalam dua malam. Jadi, jangan terlalu serius saat membacanya.
Dinikmati saja. Menurut saya, itu cara terbaik menikmati buku ini.
Oh
iya. Sebelum membaca buku ini, saya sudah mengikuti akun Twitter dari
penulisnya sejak tahun 2009, tahun pertama saya twitteran. Twit-twitnya
inspiratif tapi disampaikan in a fun way.
Jadi untuk mereka yang juga penasaran dengan penulisnya yang baru saja jadi
ayah ini (selamat Oom Piring!), kalian bisa mengunjunginya di @manampiring .
Selamat membaca!
Sumber gambar: http://happyfitdiary.com/667/being-alpha-girls/
Sumber gambar: http://happyfitdiary.com/667/being-alpha-girls/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar