Ada buku yang cukup bagus
untuk dibaca kalau ingin menghabiskan waktu santai dengan kegiatan yang lebih
bermanfaat daripada menonton TV. Saya mendapat buku ini lewat rekomendasi teman
saya yang sempat mewawancarai penulisnya langsung. Cerita-cerita di dalamnya
adalah pengalaman pribadi penulis, baik yang diceritakan orang lain atau yang
dialaminya sendiri. Bahasa yang digunakan adalah bahasa percakapan jadi bagi
yang memiliki penyakit kantuk dadakan tiap membaca tulisan formal, saya jamin
tidak akan terjadi dengan buku yang satu ini. Singkatnya, buku ini berisi
kumpulan pengalaman sederhana penulis dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar
sejak dia berusia 10 tahun sampai berkeluarga dan memiliki 2 anak yang
diceritakan dengan bahasa “santai”. Mungkin latar belakang sang penulis sebagai
copywriter lah yang membuatnya
memilih untuk menggunakan bahasa nonbaku untuk menarik pembaca dan membangun
komunikasi yang tidak membosankan bagi sebagian dari mereka. Taktik ini
berhasil.
Judul buku ini diambil dari
salah satu cerita di mana Budiman Hakim, sang penulis, menceritakan
susah-senangnya mengajari anak lelaki sulungnya yang memiliki sifat gengsian
untuk belajar naik sepeda di jalan-jalan negeri Belanda. Banyak tawa yang akan
diproduksi sepanjang membaca buku ini. Cerita favorit saya berjudul “Olaf
Kesurupan”. Ceritanya tentang seorang ekspatriat dari Jerman yang kesurupan
saat diajak berkemah oleh sang penulis di daerah Sukabumi. Ini cerita paling
menarik dan kocak karena menggabungkan komedi dan horor. Sebenarnya saya
meragukan keaslian beberapa bagian di kisah tersebut, juga kisah-kisah yang
lain. Tapi seperti yang saya bilang tadi, ini bukan buku yang berat, jadi saya
tidak terlalu mempedulikannya. Ada beberapa buku yang ditujukan untuk menghibur
pembacanya. Buku ini salah satunya. Selain dua cerita tersebut, masih ada 24
cerita lainnya yang siap untuk dinikmati.
Tapi walaupun banyak tawa
dalam menikmati buku ini, penulis tidak lupa menyelipkan bagian yang bisa
membuat kita sadar akan peristiwa di sekitar lingkungan. Tentu saja semua itu
disampaikan dengan gaya yang asyik jadi tidak terkesan seperti ceramah.
Contohnya tentang merokok dan penggunaan trotoar. Untuk mengisi waktu santai
daripada menonton TV, buku setebal 264 halaman ini sangat direkomendasikan. Selamat
membaca!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar