Kamis, 22 Februari 2018

5 LAGU YANG PALING SERING DIPUTAR DI 2017



2017 bisa dilabeli tahun paling roller coaster selama hampir 29 tahun aku hidup di dunia. Dalam satu tahun, aku bekerja di dua wilayah berbeda yang berada di luar ibu pertiwi. Ada banyak drama terjadi, mulai dari persiapan pergi sampai rasa rindu yang sering membuat mata basah. Selama masa-masa itu dan juga masa peralihan dari satu drama ke drama lain, musik selalu menjadi senjata manjur yang bisa menurunkan sedikit kadar drama.

    1. Honne – Someone That Loves You


Setiap malam lagu ini selalu ada di daftar putar lagu yang aku dengar selama tinggal di Dili. Mengapa malam? Karena pagi sampai sore kerja dan malamnya ternyata juga masih kerja. Hahaha. Sebenarnya versi asli lagu ini dinyanyikan oleh Honne dan Izzy Bizu. Di awal Januari 2017, aku nggak sengaja menemukan kolaborasi yang dilakukan Honne dan Naomi Scarlett, seorang penyanyi yang berbasis di London dan ternyata juga merupakan backing vocalnya mereka.          
Menurutku versi mereka lebih berterima untukku. Musik Honne yang bergenre electro-soul pas saat dipadukan dengan suara Scarlett yang super lembut, berbeda dengan suara Izzy Bizu yang rancak (aku nggak tahu bagaimana harus menjelaskan). Bukan berarti suara Izzy Bizu jelek. Ini hanya masalah selera. Sebagai tambahan, pada kolaborasi dengan Scarlett, Honne memainkan musik dengan memakai instrumen yang lebih minimalis. Tema lagu jadi lebih tersampaikan karena pendengar nggak salah fokus dengan musik yang hingar bingar. Cocok banget untuk menemani otak yang sedang berpikir mengerjakan tugas. Musiknya nggak ganggu irama berpikirku. .
Kalau soal tema, masih soal hubungan percintaan. Kisahnya tentang 2 orang yang saling suka tetapi masih ragu-ragu. Yang cewek maunya segera dapat kejelasan tetapi dia tahu kalau si cowok nggak mudah mengambil pilihan karena dia masih punya cewek. Jadi, ya “I’m waiting and I’m patient”. Semacam “Mau Dibawa Ke Mana”nya Armada Band versi electro-soul yang elegan karena permintaan memaksanya nggak terlalu vulgar.

    2. John Mayer – Rosie


Selang beberapa hari setelah John Mayer mengunggah video klip pertama dari album “The Search for Everything” berjudul “Still Feel Like Your Man”, aku menemukan video berisi lirik untuk lagu “Rosie” yang ada di album yang sama. Pertama kali dengar langsung suka. Pertama karena aku suka permainan gitarnya John Mayer di lagu ini. Kedua karena karena lagu ini sebenarnya adalah permintaan John agar Katy Perry balik sama dia. Ini hanya tebak-tebakan saja sih sebenarnya tetapi banyak spekulasi di internet yang sepakat dengan pendapatku. Keinginan minta balik ini sangat jelas terbaca lewat liriknya yang hampir semua isinya adalah kata-kata permohonan untuk balikan tanpa menggunakan “please”.
Lagu ini biasanya kuputar saat menunggu jam mengajar tiba. Selama di Dili, YouTube dan playlist di laptop adalah sumber hiburan utama. Sayangnya, saat istirahat mengajar pun kadang aku disibukkan dengan laporan dan seabrek tanggung jawab yang harus dipenuhi. Karena YouTube pasti mengandung video yang bisa mengalihkan konsentrasi, aku selalu bergantung pada playlist. “Rosie” sering nangkring di urutan pertama dan sering sekali diputar.

    3. Tulus – Bumerang


Sudah jadi penggemar musik Tulus sejak “Sewindu”. Aku punya semua album Tulus lengkap dari album pertama sampai yang terbaru dan sering sekali memasangnya di playlist. Entah mengapa masuk di bulan Oktober, aku sering sekali memutar “Bumerang” dari album “Gajah” padahal biasanya hanya didengar sambil lalu saja. Lagu ini pernah pada suatu hari kelabu pada musim dingin di bulan November menjadi satu-satunya lagu yang aku dengarkan dari pagi sampai malam.
Lagu ini sebenarnya membingungkan. Isinya berisi kekecewaan seseorang karena merasa dipermainkan oleh mantannya. Jadi, mantannya ini memang sering gonta-ganti pacar dan tidak ada yang diseriusin. Yang menjadi persona di lagu ini menjadi sakit hati dan dia percaya akan karma. Makanya judulnya “Bumerang”. Dia berharap mentannya suatu saat akan kena jatah disakiti juga dan lebih besar kadarnya karena dia sudah menyakiti banyak hati sebelumnya. Yang membingungkan adalah bagian liriknya. Si persona dalam lagu terkadang menyebut mantannya dengan “dia”, namun kadang dengan “mu”/“kau”.
Pada akhirnya aku menyimpulkan bahwa pada saat dia menggunakan “mu” atau “kau”, si persona bilang bahwa dia sudah nggak peduli sama si mantan dan sudah melupakannya. Si mantan hanya perlu menunggu karma yang datang. Namun, pada saat dia menyebut si mantan dengan “dia”, jelas sekali terbaca kalau si persona belum bisa melupakan sakit hatinya. Dia bahkan bilang kalau dia mau membalas perbuatan si mantan. Kontras banget kan dengan efek bumerang yang si persona harap akan mengenai si mantan saat pakai panggilan “mu”. Itu mungkin adalah hal yang secara tidak sadar lama-lama membuatku tertarik dengan lagu ini.  


    4. Chet Baker


Chet Baker mungkin menjadi musisi yang musiknya paling sering kuputar selama di Tiongkok. Jalanku menemukan musiknya pun melalui proses yang panjang. Semua berawal ketika John Mayer menulis caption tentang musisi jazz Bill Evans di Instagram dan Instastorynya. Aku yang penasaran pun mulai mencari Bill Evans di YouTube. Salah satu penampilannya yang kusaksikan adalah saat berkolaborasi dengan seorang pemain terompet. Aku pun langsung luluh lantak pertama kali mendengar melodi yang keluar dari terompetnya. Dialah Chet Baker. Kemudian aku pun meninggalkan Bill Evans dan segera beralih musik Chet Baker.
Awalnya aku mengira kalau hanya akan mendengarkan suara terompetnya saja, tetapi ternyata dia juga seorang penyanyi. Dan suaranya begitu menggetarkan hati (duileh). Dia kalau menyanyi ya menyanyi saja. Tidak pakai improvisasi meliuk-meliuk yang biasa dipakai penyanyi. Entah mengapa emosi yang disampaikan lewat cara menyanyi seperti itu menurutku malah tersampaikan. Coba dengarkan “Time After Time” atau “My Funny Valentine”. Jadilah aku mengunduh beberapa penampilan Chet Baker, baik saat sedang menyanyi, bermain terompet, atau keduanya.
Musik Chet Baker pada akhirnya biasa menemani keseharianku di sana. Baik saat suasana santai atau sibuk, aku merasa musiknya cocok. Saat ini, setiap kali mendengar Chet Baker di Indonesia, aku akan langsung mengingat periode hidupku selama di Tiongkok. Aku kembali ingat dengan segala aktivitas dan perasaan saat itu. Ajaib ya bagaimana sebuah lagu bisa membawa kembali masa yang sudah berlalu ke kehidupan kita saat ini.


    5. Joni Mitchell – Both Sides, Now


Aku selalu nggak habis pikir dengan Alanis Morissette yang bisa bikin Jagged Little Pill waktu usianya baru 22. Kemudian aku menemukan Joni Mitchell dan semakin nggak mengerti lagi. Bagaimana seseorang bisa menulis lagu dengan lirik yang seharusnya baru bisa ditulis saat seseorang paling nggak sudah hidup 50 tahun? Apa yang telah dilewati dua orang itu dalam hidup sampai bisa menulis lirik yang sangat dalam dan bijaksana?
Perkenalanku dengan Joni Mitchell juga nggak sengaja. Sebenarnya aku sudah sering mendengar namanya, namun baru sekitar Oktober 2017 benar-benar mendengarkan lagu-lagunya. Kesannya setelah mendengar: serupa menyimak puisi yang dimusikalisasi. Ada satu lagu yang sangat aku suka. Judulnya Both Sides, Now. Lagu ini berisi tentang perpindahan fase dalam kehidupan seseorang, saat dia awalnya berpikir secara naif sampai pada sikap memandang semua kejadian dalam hidup dengan cara yang berbeda sama sekali dibandingkan saat dia masih naif. Dia punya kesimpulan bahwa hidup ini memang misterius dan nggak mungkin bisa dipahami secara menyeluruh.
Lagu ini sering nangkring di playlist dalam berbagai kesempatan. Namun, paling sering memang saat mood sedang mellow. Pernah suatu hari aku memenuhi playlistku hanya dengan lagu ini saat sedang mengerjakan deadline pekerjaan yang akhirnya selesai pukul 2 pagi padahal keesokannya tetap harus mengajar. Saat itu aku benar-benar sedang gila. Aku pikir saat itu lagu ini banyak menolongku supaya nggak sakit dan tetap bersemangat. Hahahaha. 


Sumber gambar: https://www.youtube.com/watch?v=mN1hJXzJyNU
https://en.wikipedia.org/wiki/The_Search_for_Everything
https://genius.com/Tulus-bumerang-lyrics
http://www.sokillingman.com/transcriptions/chet-baker-my-little-suede-shoes/ 
https://genius.com/Joni-mitchell-both-sides-now-lyrics 

Tidak ada komentar: